Judul Buku : Kutinggalkan Dia Karena DIA
Pengarang : Dije & U. Rumaisha
Penerbit : Wahyu Qolbu
Tahun Terbit: 2015
Halaman : 252
Buku ini terdiri dari kumpulan cerpen, membahas problematika percintaan yang di jadikan sebuah buku motivasi bagi para pembaca terutama bagi para remaja yang sedang dilanda virus merah jambu. Buku ini tidak menggurui, namun memberikan pelajaran yang begitu berarti yang dapat kita ambil hikmah dari setiap kisahnya.
Kisah dalam buku ini pun kisah nyata yang banyak terjadi di kalangan anak muda yang sedang di mabuk Asmara dan di butakan oleh Cinta yang berujung malapetaka. Buku ini menjelaskan bahwa bahaya nya pacaran dan bagaimana hukumnya dalam islam. Bahwa sebetulnya islam memang tidak mengenal yang namanya pacaran tetapi Ta'aruf ,itu pun bagi mereka yang sudah mantap menuju pelaminan.
Mengapa remaja saat ini malu dengan kenyataan dirinya yang jomblo atau tidak mempunyai pasangan? Apakah menjadi jomblo itu sangat aib bagi para remaja yang sedang dilanda virus merah jambu? Di masa transisi yang sedang labil labil nya banyak para remaja yang sedang di landa virus merah jambu ini terjerumus pada perasaan semu mereka yang akhirnya mencoba coba pacaran dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Karena tidak berfikir dengan logis dan hanya mengikuti hawa nafsu tanpa ingat bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat dan selalu mengawasi apa yang hambanya kerjakan. Maka dari itu, jika kita tidak ingin di butakan oleh Cinta dan persaan yang semu yang membuat kita terjerumus kepada Cinta yabg berujung kemaksiatan kita harus menguatkan iman kita dan mendekatkan diri kita kepada pemilik dunia dan akhirat Tuhan Yang Maha Esa. Dan memohon perlindungan hanya kepada- Nya,
Jodoh memang rahasia Allah. Dan untuk mendapatkan jodoh terbaik, tidak harus melalui proses pacaran. Datang dan serahkan semuanya pada Allah. Dengan rido dan izin-Nya, jodoh terbaikmu pasti segera datang entah dengan cara bagaimana, kapan, dan dimana.
Mengapa kita harus takut ketika kita punya Allah, tugas kita berdo'a dan berikhtiar Allah yang merestui.
Pengarang : Dije & U. Rumaisha
Penerbit : Wahyu Qolbu
Tahun Terbit: 2015
Halaman : 252
Buku ini terdiri dari kumpulan cerpen, membahas problematika percintaan yang di jadikan sebuah buku motivasi bagi para pembaca terutama bagi para remaja yang sedang dilanda virus merah jambu. Buku ini tidak menggurui, namun memberikan pelajaran yang begitu berarti yang dapat kita ambil hikmah dari setiap kisahnya.
Kisah dalam buku ini pun kisah nyata yang banyak terjadi di kalangan anak muda yang sedang di mabuk Asmara dan di butakan oleh Cinta yang berujung malapetaka. Buku ini menjelaskan bahwa bahaya nya pacaran dan bagaimana hukumnya dalam islam. Bahwa sebetulnya islam memang tidak mengenal yang namanya pacaran tetapi Ta'aruf ,itu pun bagi mereka yang sudah mantap menuju pelaminan.
Mengapa remaja saat ini malu dengan kenyataan dirinya yang jomblo atau tidak mempunyai pasangan? Apakah menjadi jomblo itu sangat aib bagi para remaja yang sedang dilanda virus merah jambu? Di masa transisi yang sedang labil labil nya banyak para remaja yang sedang di landa virus merah jambu ini terjerumus pada perasaan semu mereka yang akhirnya mencoba coba pacaran dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Karena tidak berfikir dengan logis dan hanya mengikuti hawa nafsu tanpa ingat bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat dan selalu mengawasi apa yang hambanya kerjakan. Maka dari itu, jika kita tidak ingin di butakan oleh Cinta dan persaan yang semu yang membuat kita terjerumus kepada Cinta yabg berujung kemaksiatan kita harus menguatkan iman kita dan mendekatkan diri kita kepada pemilik dunia dan akhirat Tuhan Yang Maha Esa. Dan memohon perlindungan hanya kepada- Nya,
Jodoh memang rahasia Allah. Dan untuk mendapatkan jodoh terbaik, tidak harus melalui proses pacaran. Datang dan serahkan semuanya pada Allah. Dengan rido dan izin-Nya, jodoh terbaikmu pasti segera datang entah dengan cara bagaimana, kapan, dan dimana.
Mengapa kita harus takut ketika kita punya Allah, tugas kita berdo'a dan berikhtiar Allah yang merestui.
Komentar
Posting Komentar